MATERI DIKLAT KEGIATAN BIMTEK KELOMPOK
KERJA GURU (KKG) TINGKAT SD SE KABUPATEN PIDIE DAN PIDIE JAYA
TANGGAL 2 S/D 6 MEI 2016
Kebijakan
Dinas Pendidikan dan Orientasi Pelatihan
Undang-undang
RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mempersyaratkan guru untuk: (1)
memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D4; (2) memiliki kompetensi sebagai
agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional; dan (3) memiliki sertifikat pendidik.
Dengan
diberlakukannya Undang-undang ini diharapkan memberikan suatu kesempatan yang
tepat bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya melalui pelatihan,
penulisan karya ilmiah, pertemuan di Kelompok Kerja Guru (KKG). Dengan demikian
KKG memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan professional guru.
Untuk
mewujudkan peran KKG dalam pengembangan profesionalisme guru, maka peningkatan kinerja kelompok
kerja guru (KKG) merupakan masalah yang mendesak untuk dapat direalisasikan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja KKG melalui berbagai
pelatihan instruktur dan guru inti, peningkatan sarana dan prasarana, dan
peningkatan mutu manajemen KKG. Namun demikian, berbagai indikator mutu
pendidikan belum menunjukkan peningkatan kinerja KKG yang berarti. Di beberapa
daerah menunjukkan peningkatan kinerja KKG yang cukup menggembirakan, namun
sebagian besar lainnya masih memprihatinkan.
Berdasarkan
masalah ini, maka diperlukan analisis yang mendalam mengenai rendahnya kinerja
KKG. Dari berbagai pengamatan dan analsis, sedikitnya ada empat faktor yang
menyebabkan kinerja KKG tidak mengalami peningkatan secara merata.
Kebijakan
dan penyelenggaraan KKG menggunakan pendekatan education production function
atau input-output analisis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan
ini melihat bahwa KKG berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipenuhi
semua input (masukan) yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut, maka
lembaga ini akan menghasilkan output yang diharapkan. Pendekatan ini menganggap
bahwa apabila input KKG seperti pelatihan guru dan perbaikan sarana dan
prasarana lainnya dipenuhi, maka peningkatan kinerja. KKG (output) secara
otomatis akan terjadi. Dalam kenyataan, peningkatan kinerja KKG yang diharapkan
tidak terjadi. Karena selama ini dalam menerapkan pendekatan education
production function terlalu memusatkan pada input pendidikan dalam hal ini guru
yang mengikuti kegiatan KKG dan kurang memperhatikan pada proses kinerja.
Padahal, proses kinerja sangat menentukan output kegiatan KKG
Belum ada tanggapan untuk "MATERI DIKLAT KEGIATAN BIMTEK KELOMPOK KERJA GURU (KKG) TINGKAT SD SE KABUPATEN PIDIE DAN PIDIE JAYA"
Post a Comment